Imagine there's no your girl, so it's happy if you try


Sabtu, 03 Desember 2011

Pemograman Java

Bahasa Java dapat dikategorikan sebagai sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek, pemrograman terdistribusi dan bahasa pemrograman multithrreaded. Objek Java dispesifikasi dengan membentuk kelas. Untuk masing-masing kelas Java, kompiler Java memproduksi sebuah file keluaran arsitektur netral yang akan jalan pada berbagai implementasi dari Java Virtual Machine (JVM). Java juga dianggap sebagai sebuah bahasa yang aman. Tampilan ini pada khususnya penting menganggap bahwa sebuah program Java boleh mengeksekusi silang sebuah jaringan terdistribusi. Java merupakan bahasa pemrograman pertama yang tidak terikat pada sistem operasi tertentu. Aplikasi yang ditulis dalam bahasa Java akan dapat dijalankan di mana saja. hal ini telah menghilangkan masalah yang selama ini membuat sakit kepala bagi para pengguna komputer, dikarenakan ketidakcocokan antara sistem operasi, versi, dalam aplikasi dan sistem operasi.

Tiga ide cemerlang yang menjadi ciri kesuksesan Java, yaitu bahasa, kode byte, dan virtual machine. Bahasa ini merupakan bahasa berorientasi objek yang diturunkan dari C++ dengan banyak penyempurnaan. Pada umumnya, para pakar berpendapat bahwa bahasa Java memiliki konsep yang konsisten dengan teori pemrograman objek dan aman untuk diimplementasikan. Kini universitasuniversitas di berbagai negara berpaling dari Pascal atau C++ dan memilih Java sebagai bahasa untuk belajar memprogram.

Setelah selesai ditulis, kode sumber Java harus diubah menjadi kode siap eksekusi dengan menggunakan Java Development Kit (JDK). Di sini letak keunikan Java. Java menggunakan kode byte yang portabel dan modular. Portabel karena dia bukan kode mesin prosesor (peranti keras) tertentu, justru sebaliknya dia bisa dimuat ke berbagai landasan komputer maupun sistem operasi. Dia juga modular karena tiap objek dikompilasi menjadi satu file kelas (class) yang mandiri. Aplikasi lengkap Java merupakan kumpulan beberapa file kelas. File-file kelas ini dapat disatukan dan dipadatkan menjadi file jar (Java archive).

Pada akhirnya, kode byte tersebut akan dijalankan sebagai program oleh Java Runtime Environment (JRE). Untuk masing-masing landasan komputer dan sistem operasi, tersedia JRE yang berbeda. JRE inilah yang menyembunyikan si landasan dan menyediakan lingkungan yang serupa bagi program Java agar dapat bekerja sebagai mana mestinya. Dengan strategi ini, Java mampu menjadi peranti lunak yang “write once run everywhere”.

Kunci lain kesuksesan Java adalah beragamnya arsitektur program yang didukungnya. Dengan Java Anda bisa membangun program aplikasi yang berjalan di satu komputer, program terdistribusi yang bekerja antara beberapa komputer, bahkan program mobileagent yang bisa melompat-lompat dari satu  komputer ke komputer lainnya di Internet. Arsitektur-arsitektur tesebut sangat menunjang komputasi tersebar dan paralel, sehingga Java sangat populer di kalangan peneliti dan akademik. Sementara itu di dunia bisnis, arsitektur Java yang menarik adalah applet, servlet, Java
Server Page (JSP), dan Javascript. Sejauh ini, arsitektur-arsitektur tersebut merupakan pilihan terlengkap yang bisa disediakan oleh satu alat pengembangan. Aplikasi adalah arsitektur Java paling klasik, di mana kode sumber dikompilasi
menjadi kode byte lalu dijalankan menjadi program di sebuah komputer. Aplikasi Java mampu bekerja dengan antarmuka
teks maupun grafik untuk mengerjakan

Sejarah
Pada awalnya, SUN Microsystem yang merupakan rumah dari Java, pada prinsipnya bergerak dibidang pengembangan bahasa yang digunakan dalam perangkat elektronik, pada tahun 1990. Namun, setiap produk memerlukan bahasanya sendiri. Dengan kata lain, untuk mengendalikan tiga perangkat, konsumen harus memiliki tiga remote kontrol dan memahami cara penggunaan untuk tiga perangkat itu. Hal ini menjadi tantangan bagi SUN microsystem untuk menjadikannya lebih maju yang merupakan latar belakang sebuah proyek baru yang bernama Java.

Akhirnya pada musim semi di tahun 1992, terciptalah interaktif handheld tanpa tombol, tanpa keyboard, yang memiliki layar LCD seluas 5inc dan dikendalikan dengan sentuhan tangan. Gadget ini dinamakan Star7 (*7) dengan kemampuan sebagai remote conrtol, audio player, radio, TV guide dan berbagai hiburan lain. Produk ini dibuat menggunakan bahasa pemograman yang mereka namakan dengan OAK, dikarenakan di depan jendela mereka bekerja terdapat pohon OAK yang besar. Akan tetapi, produk ini tidak berkembang, dikarenakan chips yang digunakan sangat mahal untuk dibuat dan ini sangat berpengaruh pada biaya produksi.

Betatapun bagusnya produk ini, Green team telah gagal dalam misinya karena mungkin produk tersebut tidak dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Walaupun begitu, Bill Joy seorang pendiri SUN melihat adanya kesempatan bagi Bahasa OAK untuk digunakan dalam penggunaan WEB agar lebih menjadi interaktif dan menarik. Dengan itu maka dibentuklah team dengan nama “The Live Oak” dan Ketika nama OAK ingin dipatenkan, ternyata nama itu telah digunakan oleh produk lain (OAK Technology)

Setelah diberitahu oleh pengacara bahwa nama OAK telah dipakai oleh produk lain, maka diadakan rapat untuk menentukan nama apa yang layak dipakai. Bahasa ini sangan unik, dinamis, mengasikan, revolusioner dan memiliki proses yang sangat cepat, lalu mereka bertanya-tanya nama apa yang pantas digunakan yang mencakup esensi dari berbagai kata tersebut. Salah seorang dari mereka lalu teriak “its Java ( inilah Kopi)”. Java dalam bahasa inggris bukan hanya berarti sebagai kopi ( silahkan lihat http://translate.google.co.id/ )tetapi Java memiliki makna seperti Kedai Kopi memiliki banyak jenis kopi dan semuanya nya enak. Sama seperti bahasa Java yang memiliki banyak rasa yang kesemua rasanya dapat diungkapkan dengan kata ‘JAVA’

( Dari berbagai Sumber )

Tidak ada komentar:

peta tamuku

Powered By Blogger