apa yang kau lihat
apa yang kau dengar
apa yang kau rasa
hanya ini
memarku
luka yang pudar
luluh karna peluh
berbalut kain lusuh
senyumku
tawa yang mengelegar
tutupi jerit
sakit yang teramat
hangatku
panas yang mendidih
tuk salju hati
dingin nan sepi
apa yang kau beri
cuka untuk luka ku
cibiran di muka mu
atau tetap menatap begitu
walau aku menunggu
suatu titik
suatu permulaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar