Imagine there's no your girl, so it's happy if you try


Rabu, 29 Oktober 2008

tewasnya tomi kurniawan

(perhatian tulisan ini mungkin mengandung unsur kekerasan, jadi bagi yang tidak kuat mental harap tak membaca tilisan ini )
Dahulu gagak punya perternakan ayam, nah para ayam di beri nama keren. begitu sang ayam menetas nama para artis langsung melekat pada mahluk munyil tersebut. sebut saja tora sudiro( dalam bahasa jepang tora berarti ayam), surya saputra, luna maya, anisa bahar, tomy kurniawan, dan sebagainya.
ceritanya begini, dari sepuluh telur yang dierami (oleh ayam betina) menetas lah sembilan makhluk munyil nan lucu. "wah sukses nih" gunyam induk gagak (ibunya penulis), dan mulailah langkah pertama. Para hewan tersebut diseguhi teh manis ( ini teknik perawatan unggas yang baru menetas di kampungku, tak heran bila orang kampungku disebut "penjual anak" maksutnya anak ayam, itik, ikan, dan hewan ternak lainya)
singkat cerita, tu ayam tumbuh dengan suburnya. kecuali tomi kurniawana, ini makhluk sakit sakitan. dengan gejala idung meler, terjadinya keontokan yang tak wajar pada rambut (bulu) di kepala. setelah diteliti, kondisi di TKP, maupun alibi dari para tersangka ( para ayam). ternyata sodara-sodara, telah terjadi pengeroyokan dan tindakan KDRT (kekerasan dalam ruaangan ternak) oleh para seniornya. dan ternyata ( loh kok ternyata lagi ?) oknum senior pada tindak kriminal ini tak lain tak bukan adalah Trio ayam jago ( tora sudiro, surya saputra, dan ibrahim movik). oleh karenanya si tomi pun dilarikan ke kandang viv, yang biasa digunakan sebagai rehabilitasi bagi ayam yang sakit.
hingga suatu pagi, si tomi mengalami masa kritis. " bos kayaknya nih, aye gak kuat lagi....." ujar sang tomi, " tidaaaaaakkkk" ( loh kok kayak telenovela). maka dilangsungkan lah prosesi pemakaman. pertama-tama tu makhluk dimandikan dengan minyak tanah, laju ditusk-tusuk agar minyak dapat meresap (loh apa maksutnya ?). langkah selanjutnya sang mayat dikafani dengan kertas dan koran bekas, dan dilempar dengan indahnya ke liang yang sebelumnya sudah digali. sebatang korek dilempar dan api pun berkobar dengan goyangan yang indah. helai demi helai kertas dan sampah kering lainnya berjatuhan (di jatuhkan) ke kobaran api. para penonton pun antusias ikut dalam acara spektakuler ini.
Dua tahun kemudian Trio ayam jago pun di evaluasi ( eh maksutnya eksekusi ) dan berakhir dalam lambung gagak sekeluarga

nasehat pada cerita ini adalah, korban dan pelaku kriminal akan mengalami nasip yang tragis di akhir cerita. karena itu , dari pada berantam lebih baik menjalin hubungan silaturahmi ( eh apa hubungannya ya)

Tidak ada komentar:

peta tamuku

Powered By Blogger