halaman
Imagine there's no your girl, so it's happy if you try
Selasa, 24 Desember 2013
Sabtu, 14 September 2013
Kucingku lagi galau
Setelah ditinggal selingkuh oleh sibelangtiga, ini kucing stres. Pagi gak mau makan, siang cuma melamun dan malamnya mencret. Uh... Bikin orang susah aja...
" Cinta mu membunuh Ku!! "
Rabu, 11 September 2013
Minggu, 25 Agustus 2013
Sabtu, 24 Agustus 2013
Api
Cahaya matamu telah membakar hatiku
Menusuk tajam bilah sembilu
Torehkan luka menganga
Nan tiada sembuh jua
Salahkah dikau tercipta
Jika hanya sisakan duka
Di jiwa yang membara
Menusuk tajam bilah sembilu
Torehkan luka menganga
Nan tiada sembuh jua
Salahkah dikau tercipta
Jika hanya sisakan duka
Di jiwa yang membara
Senyummu memusnahkan rasa
Hingga debu tersisa...
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
( iseng sebelum tidur ) ^_^ ... ^_^
¤_¤ ter ¤_¤
Awalnya ada teman yang minta diphoto, katanya sih buat dipajang di profil FB. Tapi rasanya ada yang aneh sama ini photo, mungkin karna sudut pengambilan photo yang rendah jadi terlihat kaya mau disiksa. He..he..he..^_^
Minggu, 18 Agustus 2013
Senin, 12 Agustus 2013
Al-'An`ām :13
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Minggu, 11 Agustus 2013
Sabtu, 10 Agustus 2013
sakit hati lagi...
Blog ini awalnya memang tercipta ketika aku sakit hati , ketika masih bernama skay army black case & save system. dan pada akhirnya mulai beransur menuju sebuah blog hobi. Ah... dulu selalu saja setiap aku sakit hati blog ini menjadi tempat pelampiasan, dengan segala macam bentuk tulisan yang bermakna kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan...
Tetapi ... kemarin, hari raya di hari kedua aku dihina lagi oleh seorang saudara. cerita berawal dari hari pertama lebaran, dengan hati penuh dengan kegembiraan aku mengatangi rumah tante ku di jalan dayung. Senang rasanya bisa berjumpa dengan saudara saudara ku. berbagai percakapan pun terjadi antara makhluk makhluk nan jauh dari kampung halaman tersebut. baik menbicarakan kapan aku akan menikah sampai yang sembunyi sembunyi memohon padaku pinjaman uang, ah... hidup di rantau memang sulit.
hingga dia datang, seorang saudara sepupuku. jujur aku pernah jatuh cinta padanya, ketika dulu pertama bertemu di kota medan. bahkan dahulu kami pernah hampir dijodohkan. tapi sanyang ketika isu perjodohan tersebut menyebar dia semakin menjauh, sehingga aku merasa tak tenang. aku sadar akan diri ku, apalah aku dari segi dunia aku bukan lah apa-apa, dari segi akhirat apalagi jangankan shalat sunat, shalat wajib saja sering di akhir waktu. aku sadar aku bukanlah orang yang baik. lalu akupun berinisiatif menolak perjodohan tersebut, dengan berbagai agrumen bahwa kami lebih baik menjadi saudara saja, oleh karena kami satu nenek walaupun beda kakek.
kembali pada hari lebaran tersebut. setelah berbagai perbincangan, akhirnya dia mengajak kami sekeluarga ke rumah mertuanya, lagi pula disana ada pantai, kita bisa berlubur disana. mestipun awalnya hati ku merasa tidak enak, tapi akhirnya pun aku mengetujui ikut bersama saudara yang lain pergi kesana. ringkas cerita, kami semua menikmati pemandangan pantai tersebut, dan akhirnya pulang kembali.
ketika dijalan dia meminta suaminya yang menyetir mobil untuk menurunkan ku di depan gang rumahku, saat itu aku terkejut... kenapa cuma aku, aku tau semua saudara ku satu mobil akan menuju rumah nya. tapi menagapa cuma aku yang tak ikut kerumahnya, bukankah kita bersaudara,tapi mengapa aku dibedakan...
aku turun dengan hati yang hancur, aku tak berani menatap mereka, dan didalam hati ku berharap ada salah satu saudara ku yang memanggil aku naik lagi ke mobil. tapi mobil itu pun melaju...
Jika kau tak ingin aku kerumah mu, baik lah aku tak akan sana selamanya....
Tetapi ... kemarin, hari raya di hari kedua aku dihina lagi oleh seorang saudara. cerita berawal dari hari pertama lebaran, dengan hati penuh dengan kegembiraan aku mengatangi rumah tante ku di jalan dayung. Senang rasanya bisa berjumpa dengan saudara saudara ku. berbagai percakapan pun terjadi antara makhluk makhluk nan jauh dari kampung halaman tersebut. baik menbicarakan kapan aku akan menikah sampai yang sembunyi sembunyi memohon padaku pinjaman uang, ah... hidup di rantau memang sulit.
hingga dia datang, seorang saudara sepupuku. jujur aku pernah jatuh cinta padanya, ketika dulu pertama bertemu di kota medan. bahkan dahulu kami pernah hampir dijodohkan. tapi sanyang ketika isu perjodohan tersebut menyebar dia semakin menjauh, sehingga aku merasa tak tenang. aku sadar akan diri ku, apalah aku dari segi dunia aku bukan lah apa-apa, dari segi akhirat apalagi jangankan shalat sunat, shalat wajib saja sering di akhir waktu. aku sadar aku bukanlah orang yang baik. lalu akupun berinisiatif menolak perjodohan tersebut, dengan berbagai agrumen bahwa kami lebih baik menjadi saudara saja, oleh karena kami satu nenek walaupun beda kakek.
kembali pada hari lebaran tersebut. setelah berbagai perbincangan, akhirnya dia mengajak kami sekeluarga ke rumah mertuanya, lagi pula disana ada pantai, kita bisa berlubur disana. mestipun awalnya hati ku merasa tidak enak, tapi akhirnya pun aku mengetujui ikut bersama saudara yang lain pergi kesana. ringkas cerita, kami semua menikmati pemandangan pantai tersebut, dan akhirnya pulang kembali.
ketika dijalan dia meminta suaminya yang menyetir mobil untuk menurunkan ku di depan gang rumahku, saat itu aku terkejut... kenapa cuma aku, aku tau semua saudara ku satu mobil akan menuju rumah nya. tapi menagapa cuma aku yang tak ikut kerumahnya, bukankah kita bersaudara,tapi mengapa aku dibedakan...
aku turun dengan hati yang hancur, aku tak berani menatap mereka, dan didalam hati ku berharap ada salah satu saudara ku yang memanggil aku naik lagi ke mobil. tapi mobil itu pun melaju...
Jika kau tak ingin aku kerumah mu, baik lah aku tak akan sana selamanya....
Sabtu, 27 Juli 2013
Jumat, 29 Maret 2013
Pencegahan Human Eror Pada Sistem NONEL
Beberapa perusahaan pertambangan yang melakukan peledakan untuk menghasilkan fragmentasi batuan overburden, dan menggunakan Nonel sebagai inisiasi systemnya tentu tidak asing dengan istilah misfire. Hal ini berhubungan dengan system Nonel yang tidak mempunyai kontrol terhadap misfire kecuali dengan melakukan penyambungan secara benar dan final check dengan teliti. Dengan kata lain, proses kontrol dilakukan secara fisik oleh seorang juru ledak.
Berbeda bila menggunakan system elektrik ataupun system dengan teknologi muktahir yakni elektronik, misfire dengan mudah dapat dicegah bahkan sebelum blasting mechine ditekan. Kedua system ini memiliki alat untuk mendeteksi apakah sambungan antara surface delay dengan surface delay atau dengan inhole delay telah tersambung dengan benar. Jadi, pada kedua metode ini, misfire yang disebabkan oleh human error – tidak tersambung- bisa dicegah sedini mungkin. Adapun bila misfire terjadi pada system ini, boleh jadi dikarenakan oleh hal lain, seperti kegagalan detonator, atau terjadinya kerusakan (putus) setelah pengecekan atau analisa akhir dilakukan.
Mengapa misfire harus dicegah? Misfire yang terjadi mengakibatkan dua hal penting. Pertama berhubungan dengan keselamatan kerja, misfire sangat berbahaya bila terjadi dan tidak diketahui, apalagi bila misfire tidak ditemukan. Bahayanya adalah apabila Nonel, detonator, atau booster terkena oleh alat gali, atau dozer yang mungkin tengah bekerja di lokasi hasil suatu peledakan. Tentu saja fatality dan kerusakan berat pada alat adalah potensi paling tinggi bila lubang misfire meledak dengan sendirinya akibat gesekan, hantaman dari bucket atau blade alat berat tersebut.
Kedua adalah proses loss -kehilangan waktu produktif-, karena dengan terjadinya misfire maka alat-alat produksi harus tetap berhenti bekerja menunggu proses hingga juru ledak dapat mengontrol lubang-lubang misfire tersebut. Keputusan untuk penembakan kedua pada lubang-lubang misfire, tentu semakin menambah hilangnya waktu produksi. Dan bila dihitung, maka dalam semingu, satu bulan, atau setahun, maka kehilangan waktu tidaklah sedikit jumlahnya.
Beberapa tambang-tambang di Indoensia ataupun Australia, masih menggunakan metode yang biasa disebut final check. Metode ini adalah proses pengecekan sambungan antara inhole delay dan surface delay sebelum penembakan (firing) dilakukan. Final check dilakukan oleh satu orang atau lebih, dilakukan dengan berjalan dari baris pertama hingga baris terakhir, mengamati sambungan secara satu persatu. Cara ini cukup effektif bila pelakunya mengerjakannya dengan tenang, teliti, dan benar. Karena kelalaian dalam mengamati sambungan akan berakibat misfire. Juga cara ini cukup efektif bila dilakukan pada jumlah sambungan atau jumlah lubang yang tidak terlalu banyak (100 – 300 lubang). Bagaimana bila lubang ledak berjumlah lebih dari 600 lubang atau lebih?
Data misfire yang disebabkan oleh kegagalan sambungan (unconnected human error) di tambang batubara terbesar di Kaltim menunjukan: pada tahun 2005 telah terjadi 8 kali misfire dari sekitar 400.000 sambungan (1:50.000) dan akhir Agustus 2006 terjadi 9 kali misfire dari 350.000 sambungan (1:38.888). Data misfire ini relatif bagus bahkan bila dibandingkan dengan tambang-tambang di luar negeri yang menggunakan Nonel system yang sama.
Namun demikian hasil continous improvement menunjukan bahwa misfire akibat kegagalan sambungan masih bisa diperkecil atau bahkan ditiadakan. Metode baru pun telah dibuat dan diterapkan sejak September 2006 di tambang tersebut. Metode ini tidak berbeda dengan metode sebelumnya, hanya prinsipnya saja yang berubah.
Pertama, pengecekan sambungan dilakukan oleh orang yang melakukan penyambungan itu sendiri. Tidak dibebankan kepada orang yang melakukan final check seperti pada metode sebelumnya. Konsekuensinya, orang yang melakukan penyambungan haruslah seorang juru ledak yang kompeten dan bertanggungjawab penuh terhadap sambungan yang dibuatnya. Sambungan harus 100% benar sebelum ia melanjutkan untuk menyambung pada lubang berikutnya.
Kedua, memberi tanda pada sambungan sebagai identifikasi bahwa sambungan telah dilakukan dengan benar dan agar mudah dikenali siapa yang melakukannya. Tanda ini meggunakan pita warna. Bila ada tiga orang yang melakukan penyambungan, maka digunakan pita dengan warna berbeda untuk masing-masing orang. Ini sangat membantu pada proses investigasi bila misfire terjadi. Akan mudah diketahui siapa yang melakukan penyambungan di lubang tersebut. Jelas ini berbeda dengan metoda sebelumnya dimana tidak mudah untuk mengetahui siapa yang melakukan sambungan sebelumnya bila misfire terjadi.
Ketiga, final check dengan hanya melihat pita warna pada sambungan dan meletakkan pita warna yg berbeda pada lubang yang telah dilewatinya sebagai tanda bahwa orang kedua telah melihat lubang tersebut telah disambung. Keuntungannya adalah juru ledak dapat melakukan final check dengan cepat dan mudah. Bila juru ledak melihat lubang tanpa pita warna, berarti sambungan belum ada dan dia bisa melakukan sambungan pada lubang tersebut. Oleh karena itu, berapapun jumlah lubang yang akan diledakan, juru ledak akan dengan mudah melakukan final check tanpa terjadi dua kali atau lebih pengecekan pada satu lubang ledak. Misfire yang terjadipun dapat dengan mudah dideteksi siapa pelaku penyambungan dan dengan demikian mudah pula untuk melakukan langkah-langkah perbaikan, baik terhadap pelaku ataupun system itu sendiri.
Note: Pernah dimuat di Majalah Tambang tahun 2006
Berbeda bila menggunakan system elektrik ataupun system dengan teknologi muktahir yakni elektronik, misfire dengan mudah dapat dicegah bahkan sebelum blasting mechine ditekan. Kedua system ini memiliki alat untuk mendeteksi apakah sambungan antara surface delay dengan surface delay atau dengan inhole delay telah tersambung dengan benar. Jadi, pada kedua metode ini, misfire yang disebabkan oleh human error – tidak tersambung- bisa dicegah sedini mungkin. Adapun bila misfire terjadi pada system ini, boleh jadi dikarenakan oleh hal lain, seperti kegagalan detonator, atau terjadinya kerusakan (putus) setelah pengecekan atau analisa akhir dilakukan.
Mengapa misfire harus dicegah? Misfire yang terjadi mengakibatkan dua hal penting. Pertama berhubungan dengan keselamatan kerja, misfire sangat berbahaya bila terjadi dan tidak diketahui, apalagi bila misfire tidak ditemukan. Bahayanya adalah apabila Nonel, detonator, atau booster terkena oleh alat gali, atau dozer yang mungkin tengah bekerja di lokasi hasil suatu peledakan. Tentu saja fatality dan kerusakan berat pada alat adalah potensi paling tinggi bila lubang misfire meledak dengan sendirinya akibat gesekan, hantaman dari bucket atau blade alat berat tersebut.
Kedua adalah proses loss -kehilangan waktu produktif-, karena dengan terjadinya misfire maka alat-alat produksi harus tetap berhenti bekerja menunggu proses hingga juru ledak dapat mengontrol lubang-lubang misfire tersebut. Keputusan untuk penembakan kedua pada lubang-lubang misfire, tentu semakin menambah hilangnya waktu produksi. Dan bila dihitung, maka dalam semingu, satu bulan, atau setahun, maka kehilangan waktu tidaklah sedikit jumlahnya.
Beberapa tambang-tambang di Indoensia ataupun Australia, masih menggunakan metode yang biasa disebut final check. Metode ini adalah proses pengecekan sambungan antara inhole delay dan surface delay sebelum penembakan (firing) dilakukan. Final check dilakukan oleh satu orang atau lebih, dilakukan dengan berjalan dari baris pertama hingga baris terakhir, mengamati sambungan secara satu persatu. Cara ini cukup effektif bila pelakunya mengerjakannya dengan tenang, teliti, dan benar. Karena kelalaian dalam mengamati sambungan akan berakibat misfire. Juga cara ini cukup efektif bila dilakukan pada jumlah sambungan atau jumlah lubang yang tidak terlalu banyak (100 – 300 lubang). Bagaimana bila lubang ledak berjumlah lebih dari 600 lubang atau lebih?
Data misfire yang disebabkan oleh kegagalan sambungan (unconnected human error) di tambang batubara terbesar di Kaltim menunjukan: pada tahun 2005 telah terjadi 8 kali misfire dari sekitar 400.000 sambungan (1:50.000) dan akhir Agustus 2006 terjadi 9 kali misfire dari 350.000 sambungan (1:38.888). Data misfire ini relatif bagus bahkan bila dibandingkan dengan tambang-tambang di luar negeri yang menggunakan Nonel system yang sama.
Namun demikian hasil continous improvement menunjukan bahwa misfire akibat kegagalan sambungan masih bisa diperkecil atau bahkan ditiadakan. Metode baru pun telah dibuat dan diterapkan sejak September 2006 di tambang tersebut. Metode ini tidak berbeda dengan metode sebelumnya, hanya prinsipnya saja yang berubah.
Pertama, pengecekan sambungan dilakukan oleh orang yang melakukan penyambungan itu sendiri. Tidak dibebankan kepada orang yang melakukan final check seperti pada metode sebelumnya. Konsekuensinya, orang yang melakukan penyambungan haruslah seorang juru ledak yang kompeten dan bertanggungjawab penuh terhadap sambungan yang dibuatnya. Sambungan harus 100% benar sebelum ia melanjutkan untuk menyambung pada lubang berikutnya.
Kedua, memberi tanda pada sambungan sebagai identifikasi bahwa sambungan telah dilakukan dengan benar dan agar mudah dikenali siapa yang melakukannya. Tanda ini meggunakan pita warna. Bila ada tiga orang yang melakukan penyambungan, maka digunakan pita dengan warna berbeda untuk masing-masing orang. Ini sangat membantu pada proses investigasi bila misfire terjadi. Akan mudah diketahui siapa yang melakukan penyambungan di lubang tersebut. Jelas ini berbeda dengan metoda sebelumnya dimana tidak mudah untuk mengetahui siapa yang melakukan sambungan sebelumnya bila misfire terjadi.
Ketiga, final check dengan hanya melihat pita warna pada sambungan dan meletakkan pita warna yg berbeda pada lubang yang telah dilewatinya sebagai tanda bahwa orang kedua telah melihat lubang tersebut telah disambung. Keuntungannya adalah juru ledak dapat melakukan final check dengan cepat dan mudah. Bila juru ledak melihat lubang tanpa pita warna, berarti sambungan belum ada dan dia bisa melakukan sambungan pada lubang tersebut. Oleh karena itu, berapapun jumlah lubang yang akan diledakan, juru ledak akan dengan mudah melakukan final check tanpa terjadi dua kali atau lebih pengecekan pada satu lubang ledak. Misfire yang terjadipun dapat dengan mudah dideteksi siapa pelaku penyambungan dan dengan demikian mudah pula untuk melakukan langkah-langkah perbaikan, baik terhadap pelaku ataupun system itu sendiri.
Note: Pernah dimuat di Majalah Tambang tahun 2006
Dari hari ke hari
aku mencintaimu walau kau tak menyukaiku
Pada suatuhari di pagi nan dingin" wahai gadis diseberang kaca, taukah kau tiap pagi ku memuji kecantikanmu sambil menuggu jemputan kerja, wajahmu bagai lentera menerangi pagi buta"
"^_^ begitu ku jatuh hati >_<, saat itu pula ku patah hati ¤_¤"
Akhirnya...
"aku tak mengerti bagai mana bisa 2 cewe cowo menahan nafsunya pas pacaran ( cinta zaman sekarang = nafsu )
aku pun sadar kau memang tak pantas bagiku"
FIN
Sabtu, 02 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)