Sejarah bahan peledak bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampurtiga bahan menjadi bubuk berwarna hitam (black powder) yakni garam kalium atau garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar dan kemudian hari di kenal dengan nama black powder atau gun powder atau bubuk mesiu.
pada perkembangan selanjutnya ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya ( jadilah sebuah petasan ) yang lalu dibakar dan akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.
pada abad ke 10 Jenderal Dinasti Song, Han Shizhong, menggunakan bubuk mesiu untuk merebut sebuah kota di Fujian. Dalam pertempuran itu ia menggunakan bubuk mesiu gengan dua cara, yang pertama memasang bubuk mesiu pada ribuan tabung tabung kecil dilengkapi anak panah yang akan meluncur dengan kecepatan tinggi bila sumbunya di bakar ( roket ). Dan cara kedua dengan menggunakan tabung yang diisi dengan bubuk mesiu sebagai bahan pendorong untuk menembakkan bola bola baja yang dipasang pada tabung terserbut ( meriam )
Pada abad ke 17 bubuk mesiu diperkenalkan untuk pemberaian batuan pada tambang-tambang di Eropa setelah terlebih dulu disempurnakan oleh seorang pendeta berkebangsaan Jerman bernama Berthold Schwartz.
Pada tahun 1802, Dupont membuat pabrik black powder di Brandywine Creek dan dipasarkan
Beberapa komposisi pembuatan black powder yang dikenal, antara lain:
- campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang;
- campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang;campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang); dan
- pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar