waktu iseng iseng cari lagu dangdut di google, eh tampa sengaja dapat lirik lagu SMS versi jepang di sebuah blog. dan ini lah liriknya:
bang, dare kara no sms bang
bang, “honey” to kaite aru sms yo
bang, kanojo kara nano deshou
bang, kimochi iya ni nacchau yo
bang, onegai kotae wo dashinasai
denakereba keitai wo sutecchau yo
bang, ima shojikini oshiete kurenai
hontouni suki nara…
Kimi to hanashiattara
Iiwake nante umai yo ne
Uso made itte shimatte
Zutto zutto uso bakari
Bango ga machigai lah
Dareka no joudan lah
Bango ga machigai lah
Dareka no joudan lah
Kore kara, kimi no keitai wa atashi no mono da
halaman
Imagine there's no your girl, so it's happy if you try
Senin, 27 Juni 2011
Jumat, 24 Juni 2011
Black Powder atau Gun Powder atau Mesiu
Sejarah bahan peledak bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampurtiga bahan menjadi bubuk berwarna hitam (black powder) yakni garam kalium atau garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar dan kemudian hari di kenal dengan nama black powder atau gun powder atau bubuk mesiu.
pada perkembangan selanjutnya ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya ( jadilah sebuah petasan ) yang lalu dibakar dan akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.
pada abad ke 10 Jenderal Dinasti Song, Han Shizhong, menggunakan bubuk mesiu untuk merebut sebuah kota di Fujian. Dalam pertempuran itu ia menggunakan bubuk mesiu gengan dua cara, yang pertama memasang bubuk mesiu pada ribuan tabung tabung kecil dilengkapi anak panah yang akan meluncur dengan kecepatan tinggi bila sumbunya di bakar ( roket ). Dan cara kedua dengan menggunakan tabung yang diisi dengan bubuk mesiu sebagai bahan pendorong untuk menembakkan bola bola baja yang dipasang pada tabung terserbut ( meriam )
Pada abad ke 17 bubuk mesiu diperkenalkan untuk pemberaian batuan pada tambang-tambang di Eropa setelah terlebih dulu disempurnakan oleh seorang pendeta berkebangsaan Jerman bernama Berthold Schwartz.
Pada tahun 1802, Dupont membuat pabrik black powder di Brandywine Creek dan dipasarkan
Beberapa komposisi pembuatan black powder yang dikenal, antara lain:
- campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang;
- campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang;campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang); dan
- pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.
Sabtu, 18 Juni 2011
kestabilan dinding galian dan batuan jatuh
Untuk kondisi pertambangan terbuka di Indonesia, kekuatan material batuan kemungkinan dapat tercapai pada dinding tebing yang kurang dari 250 meter. hal ini menyebabkan kekuatan massa batuan menjadi hal yang sangat kritikal
namun pada kenyataannya, dilapangan pengontrolan dinding batuan lebih bersifat seni dari pada ilmu pengetahuan. dan kita selalu belajar dari pengalamanOleh karena itu kita setidaknya dapat mempelajari faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keamanan dari dinding batuan. yaitu:
dan untu lebih aman lagi, sebaiknya kita menjaga jarak dari dinding batuan sejauh 1,5 kali sati ketinggian dinding. serta memakai alat pelindung diri yang sesuai, jangan tiru cara kerja orang gila dibawah ini...
namun pada kenyataannya, dilapangan pengontrolan dinding batuan lebih bersifat seni dari pada ilmu pengetahuan. dan kita selalu belajar dari pengalamanOleh karena itu kita setidaknya dapat mempelajari faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keamanan dari dinding batuan. yaitu:
- properti spatial dari defect ( cacat )
- properti dari kekuatan pada kerusakan akibat geseran
- material pengikat batuan
- geometri dari mekanisme kelongsoran yang potensial
- penggalian pada kaki penahan terutama pada batu bara
- ketinggian muka air tanah dan efek dari curah hujan
- efek peledakan dan tekanan gas hasil peledakan ( gas jacking )
- desain kemiringan dinding batu dan efek dari penjenjanggan
- kondisi dari permukaan dan batuan jatuh
dan untu lebih aman lagi, sebaiknya kita menjaga jarak dari dinding batuan sejauh 1,5 kali sati ketinggian dinding. serta memakai alat pelindung diri yang sesuai, jangan tiru cara kerja orang gila dibawah ini...
terimakasih kepada
teman teman dari geologi
teman teman dari geologi
pengeboran
Dari berbagai jenis pemboran yang ada, pemboran untuk peledakan dapat digolongkan menjadi dua kelompok menurut cara kerjanya, yaitu :
1. Pengeboran manual (manual drilling) : mempergunakan alat bor ringan (Hand held rock drill ) untuk pengeboran dengan diameter dan kedalaman kecil.
2. Pengeboran mekanik (mechanized drilling) : pengeboran dengan mempergunakan mesin bor yang besar, umumnya terpasang pada kendaraan pengangkut beroda ban atau rantai (tracks).
Alat bor jenis Hand held rock drill berkapasitas kecil, dipergunakan untuk pengeboran kedalaman dan diameter terbatas. Nama-nama alat bor yang termasuk pada kelompok ini antara lain Jackhammer, Jackdrill, Drifter dan Stoper.
Jackhammer terutama digunakan untuk tujuan yang bersifat umum dalam kegiatan tambang, misalnya untuk membuat lubang dangkal vertikal untuk persiapan rock bolting atau pemasangan angkor, secondary blasting, dan lain-lain. Kadang-kadang juga digunakan untuk pembuatan shaft. Jackhammer diklasifikasi-kan berdasarkan beratnya yang berkisar antara 7 – 30 kg (15 – 65 lbs).
Jackdrill atau jackleg adalah jackhammer yang dilengkapi dengan penyangga silinder pneumatik. Penyangga ini berfungsi untuk menahan berat alat dan juga untuk memberikan gaya feed pada saat membor ke arah horizontal atau ke atas. Pada jackdrill yang modern penyangga ini dirancang terintegrasi dengan unit bornya dan sekaligus sebagai pengontrol posisinya agar lebih efektif dan nyaman saat pemboran berlangsung. Jackdrill diklasifikasikan berdasarkan ukuran silinder bor yang berkisar antara 60 – 83 mm (2,375 – 3,25 inci). Pemanfaatan jackdrill cukup efektif diterapkan pada pembuatan drifts dan tunnel atau terowongan yang kecil serta pembuatan stope.
Alat bor drifter mempunyai prinsip kerja sama seperti jackhammer, tetapi alat bor ini terlalu berat bila harus disangga oleh orang, oleh sebab itu drifter selalu diletakkan di atas boom hidrolik, a column mounting, atau di atas penyangga yang dapat digerakkan oleh roda atau track. Drifter biasanya digunakan untuk membor ke arah horizontal pada saat membuat drift dan crosscuts atau tunnel. Drifter diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter bornya, yaitu antara 83 – 114 mm (3,25 – 4,5 inci).
Stoper adalah jackhammer yang menempel pada penyangga silinder pneumatik dan khusus untuk membor ke arah atas. stoper mempunyai batasan ukuran sama dengan jackdrill. Stoper dikelompokan berdasarkan beratnya yang berkisar antara 34 – 45 kg (75 – 100 lbs)
1. Pengeboran manual (manual drilling) : mempergunakan alat bor ringan (Hand held rock drill ) untuk pengeboran dengan diameter dan kedalaman kecil.
2. Pengeboran mekanik (mechanized drilling) : pengeboran dengan mempergunakan mesin bor yang besar, umumnya terpasang pada kendaraan pengangkut beroda ban atau rantai (tracks).
Alat bor jenis Hand held rock drill berkapasitas kecil, dipergunakan untuk pengeboran kedalaman dan diameter terbatas. Nama-nama alat bor yang termasuk pada kelompok ini antara lain Jackhammer, Jackdrill, Drifter dan Stoper.
Jackhammer terutama digunakan untuk tujuan yang bersifat umum dalam kegiatan tambang, misalnya untuk membuat lubang dangkal vertikal untuk persiapan rock bolting atau pemasangan angkor, secondary blasting, dan lain-lain. Kadang-kadang juga digunakan untuk pembuatan shaft. Jackhammer diklasifikasi-kan berdasarkan beratnya yang berkisar antara 7 – 30 kg (15 – 65 lbs).
Jackdrill atau jackleg adalah jackhammer yang dilengkapi dengan penyangga silinder pneumatik. Penyangga ini berfungsi untuk menahan berat alat dan juga untuk memberikan gaya feed pada saat membor ke arah horizontal atau ke atas. Pada jackdrill yang modern penyangga ini dirancang terintegrasi dengan unit bornya dan sekaligus sebagai pengontrol posisinya agar lebih efektif dan nyaman saat pemboran berlangsung. Jackdrill diklasifikasikan berdasarkan ukuran silinder bor yang berkisar antara 60 – 83 mm (2,375 – 3,25 inci). Pemanfaatan jackdrill cukup efektif diterapkan pada pembuatan drifts dan tunnel atau terowongan yang kecil serta pembuatan stope.
Alat bor drifter mempunyai prinsip kerja sama seperti jackhammer, tetapi alat bor ini terlalu berat bila harus disangga oleh orang, oleh sebab itu drifter selalu diletakkan di atas boom hidrolik, a column mounting, atau di atas penyangga yang dapat digerakkan oleh roda atau track. Drifter biasanya digunakan untuk membor ke arah horizontal pada saat membuat drift dan crosscuts atau tunnel. Drifter diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter bornya, yaitu antara 83 – 114 mm (3,25 – 4,5 inci).
Stoper adalah jackhammer yang menempel pada penyangga silinder pneumatik dan khusus untuk membor ke arah atas. stoper mempunyai batasan ukuran sama dengan jackdrill. Stoper dikelompokan berdasarkan beratnya yang berkisar antara 34 – 45 kg (75 – 100 lbs)
Langganan:
Postingan (Atom)