membutakan mata di ruang putih
puluhan yang ditunggu sudah
wahai dusun tunggu pulalah
sembilu tahun nanah
malam yang berkaca
hanya wujud datang dari gelap
kemudian hilang begitu
walau sebentar saja
seperti pula mendung
sekali menetas bunyi ratap
di bawah kemurung awan
dan rayuan sunyi sepi
hanya satu
tampak merasuki raga
lupakan dulu itu
redup langit kehampaan
di rubah oleh salim_pauang
(AbdusSalim)
puisi ini aslinya buatan Chairan Hafzan Yurma ( Mahasiswa jurusan sastra Minangkabau UNAND ), karena suka ( tapi liriknya kurang suka) maka saudara AbdusSalim ( mantan Mahasiswa jurusan teknik industri UNAND ) merubahnya seperti diatas. maaf atas kelancangannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar