halaman
Imagine there's no your girl, so it's happy if you try
Kamis, 27 Desember 2007
Selasa, 25 Desember 2007
Sabtu, 22 Desember 2007
Rembulan dan Musyafir
rembulan itu rebah
membutakan mata di ruang putih
puluhan yang ditunggu sudah
wahai dusun tunggu pulalah
sembilu tahun nanah
malam yang berkaca
hanya wujud datang dari gelap
kemudian hilang begitu
walau sebentar saja
seperti pula mendung
sekali menetas bunyi ratap
di bawah kemurung awan
dan rayuan sunyi sepi
hanya satu
tampak merasuki raga
lupakan dulu itu
redup langit kehampaan
membutakan mata di ruang putih
puluhan yang ditunggu sudah
wahai dusun tunggu pulalah
sembilu tahun nanah
malam yang berkaca
hanya wujud datang dari gelap
kemudian hilang begitu
walau sebentar saja
seperti pula mendung
sekali menetas bunyi ratap
di bawah kemurung awan
dan rayuan sunyi sepi
hanya satu
tampak merasuki raga
lupakan dulu itu
redup langit kehampaan
di rubah oleh salim_pauang
(AbdusSalim)
puisi ini aslinya buatan Chairan Hafzan Yurma ( Mahasiswa jurusan sastra Minangkabau UNAND ), karena suka ( tapi liriknya kurang suka) maka saudara AbdusSalim ( mantan Mahasiswa jurusan teknik industri UNAND ) merubahnya seperti diatas. maaf atas kelancangannya!
Selasa, 18 Desember 2007
jangan takut sendiri
hujan turun membasahi bumi
membuka mata pagi
sepi sendiri
tampa ada yang menemani
tak perlu sedih
karena sendiri itu indah
tak ada yang mengusik
bahagia mu
terbaring melihat langit biru
Imagine there's no your girl, so it's happy if you try
membuka mata pagi
sepi sendiri
tampa ada yang menemani
tak perlu sedih
karena sendiri itu indah
tak ada yang mengusik
bahagia mu
terbaring melihat langit biru
Imagine there's no your girl, so it's happy if you try
इमागिने तेरे'स नो यौर गर्ल, सो आईटी'स हैप्पी इफ यू
तरी
Kamis, 06 Desember 2007
lupakan
ini malam
berhenti angin
bersama senyum
itu teman
hanya ada hati ini
gelombang rasa satu kata
bius jiwa hingga mati
tampa rasa tampa makna
karena esok pagi
tampa angin tampa mimpi
tai malam ini
tinggalkan aku sendiri
bawa luka berjalan atas kerikil
ku nikmati malam ini kerikil demi kerikil
hingga fajar mengiris langitku
menyayat malamku
lupakan wajah manismu
berhenti angin
bersama senyum
itu teman
hanya ada hati ini
gelombang rasa satu kata
bius jiwa hingga mati
tampa rasa tampa makna
karena esok pagi
tampa angin tampa mimpi
tai malam ini
tinggalkan aku sendiri
bawa luka berjalan atas kerikil
ku nikmati malam ini kerikil demi kerikil
hingga fajar mengiris langitku
menyayat malamku
lupakan wajah manismu
Senin, 03 Desember 2007
Puisi patah hati
kemarau panjang sehari sudah
lagi lagi hujan lagi
bara pupus padam punah
mati mati sudah mati
tapi jantung ini
tapi hati ini
tapi... aku masih berdiri
tapi... aku masih disini
dan akan mati
suatu hari
setelah kau mati
khiyambi
lagi lagi hujan lagi
bara pupus padam punah
mati mati sudah mati
tapi jantung ini
tapi hati ini
tapi... aku masih berdiri
tapi... aku masih disini
dan akan mati
suatu hari
setelah kau mati
khiyambi
Langganan:
Postingan (Atom)