"aku masih disini. terdiam sepi. mesti tampamu... " abegutu lah kiranya lirik lagu nan didendangkan oleh hijau daun, yang ku dengar dari sebuah radio swasta.
segera herman (koki senior) menukar dan mencari siaran dangdut kesuakaanya, dan lolita pun berdendang membawakan lagu gak jaman. wah asik ni aku pun makin semangat menggoyangkan spatula mengaduk sasakan leluhur ku. sejurus disana herman pun tersenyum dengan tatapan penuh makna ( kira kira maknanya "kau suka dangdut juga bung"). dan lagu selanjutnya adalah umbrela versi dangdut ( wah ada juga ya versi dangdutnya), kami mulai kagum pada rihana ( bisa juga artis negro ini nyanyi dangdut ). sejenak aku teringat pada semua cewe bernama ela (ayo lagi pikir ape loe?).( jangan negative doeloe boeng) ela lah yang bisa menbuat aku merasa ganteng ( mesti terkadang berarti gadang tengak/ maha bodoh/ super pandir/ idiot) dan tampan.
inilah para cewe yang bernama ela :
ela I ( baca ela pertama)
adalah teman SDku yang paling berani dan tak terkalahkan kalo diajak duel ( maksutnya lomba makan nya lim). sepertinya ela yang satu ini tak usah kita bahas.
ela II (seperti biasa, baca ela ke dua dan begitu selanjutnya)
teman SMP, alah mak cantiknya bukan main (tapi anehnya aku selalu menanggil nya kakak). sayang ia suadah ada yang punya dan hati seekor gagak pun bertaut pada senyum manis sang bangau.
ela IIIteman SMP dan SMA, ada satu kata darinya yang selalu ku ingat " lim kita main drama yuk, parodipun tak apa-apa ." dan aku menyanggupinya. kami bermain parodi didepan kelas ( pada jam bahasa ) bersama hendra ( yang juga berasal dari SMP yang sama dengan kami ).
kelas pun bergemuruh, semua tertawa, A+ untuk kami.
ela IV
teman SMA, wah kalo yang ini agak spesial. karena cewe ini lah salah satu cewe yang sering digosipkan ibuku (di sangkanya aku pacaran sama ela yang ini), itu terjadi saat ibu melihat kami duduk berdua saat peringatan 100 tahun bung Hatta, dibawah jamgadang yang menjadi simbol kotaku ( "duh mesranya" ucap ibuku). ada satu kata darinya yang selalu kuingat "wah lim clan kita rupanya sama, aku juga melayu."( maksut clan disini adalah clan pada suku minang, selain melayu juga ada koto, pili, jambak, caniago, dan sebagainya).
ela V
teman kuliah, mesti sebenarnya ia tak bernama ela tapi bagiku ia lah ela ke lima ( itu semata-mata karena cara berpakaiyannya mirip dengan ela ke empat). cewe berjilbab dan berkacamata ini lebih tua setanun dariku,lebih sering ku sapa aan. hal yang paling ku ingat ialah saat kami melaporkan hasil kunjungan industri kami ke semen padang. awalnya aku duduk dengan malas disampingnya ( dalam pikiranku " ah anak cewe pasti lebih pintar berdebat dengan para senior" ), maklum saja gagak yang ini adalah makluk paling pengecut.
tampa sengaja ku menoleh kesamping,dan saat itu ku lihat. wanita berjilbab ini tampak pucat ( beragam hipotesa muncul di benakku, yang intinya aku harus bantu dia mati-matian.) dan akupun berdiri membantunya menghadapi para senior itu (aku tak boleh kalah, kalo bisa sampai semua senior itu tak sanggup lagi bertanya).
ela VI
seorang gadis yang kujumpai di medan ini adalah seorang penjaga tempat penyewaan komik di jalan tamrin ( medan ).cewe berdarah cina dan melayu deli ini lah yang membuat aku berani mencuri waktu ( maksutnya waktu kerja ku di medan ), hanya untuk melihat wajahnya yang cantik dan komiknya yang super lengkap. tapi sanyang kita harus berpisah,karna aku merantau ke sebuah pulau yang ia sebut karimata ( kalo orang jawa menamakan pulau kalimantan ).
dan disini lah aku sakarang. pulau bertuah, benua etam (nama aslinya yang di baca borneo oleh para kompeni belanda), pulau harapan ,pulau kalimantan.
herman menatapku lagi ( yang serius kerja bung )...
THE END